Network
WartaBulukumba - Tanah pemakaman masih segar dan bebungaan masih semerbak di gundukannya, korban-korban tragedi kanjuruhan ternyata terus bertambah.
Terkini, sebanyak 135 korban tragedi Kanjuruhan yang tercatat sebagai salah satu tragedi tersesar di jagat sepak bola di dunia itu disikapi serius oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Komnas HAM akan menyurati Federation Internationale de Football Association (FIFA) terkait permintaan keterangan peristiwa kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022.
Baca Juga: Omicron subvarian XBB terdeteksi di Indonesia, begini awal mulanya
"Yang pada pokoknya meminta keterangan komitmen FIFA terhadap hak asasi manusia," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Jakarta, dikutip WartaBulukumba.com dari Antara pada Senin, 24 Oktober 2022.
Beka mengatakan permintaan keterangan kepada FIFA soal HAM tersebut berkaitan dengan independen human rights advisory board yang dibentuk FIFA pada 2017 silam.
Sesuai statuta FIFA, salah satu tugasnya sebagaimana yang tercantum dalam artikel tiga ialah tentang HAM.
Baca Juga: Covid-19 sub varian Omicron XBB menyerang Indonesia dan Singapura
"Kami ingin meminta keterangan pada FIFA bagaimana pelaksanaan artikel tiga yang menyangkut HAM," ucap Beka.
Komnas HAM akan mendalami penjelasan dari FIFA yang termuat dalam independen human rights advisory board yang salah satunya soal pengawasan FIFA terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai salah satu anggotanya.
Surat tersebut juga menanyakan perihal pemulihan kepada para korban tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang itu.
Baca Juga: Bertemu Jokowi, Tony Blair siap bantu promosikan IKN ke dunia internasional
Selain itu, Komnas HAM juga akan mendalami tentang pengawasan regulasi oleh lembaga yang dipimpin Gianni Infantino tersebut terhadap PSSI soal mekanisme dan sanksi apabila ditemukan pelanggaran.
"Kami akan meminta keterangan terkait mekanisme dari FIFA tersebut," ujarnya.***
