Network
WartaBulukumba.Com - Ahad pagi itu, hari ke-253 sejak pecahnya perang di Gaza, awan kelabu menggantung rendah di atas kota Rafah. Sebuah serangan balasan dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, menghantam pusat komando militer Israel penjajah, IDF.
Roket "Rajum" mereka menghujani koridor Netzarim, sebuah jalan penting bagi tentara pendudukan IDF. Sepuluh nyawa melayang, menyisakan deretan tubuh tak bernyawa yang menjadi saksi bisu keganasan perang.
Abu Ubaida, juru bicara Brigade Al-Qassam, mengeluarkan pernyataan yang menggetarkan.
“Operasi kami yang kompleks dan unik hari ini di Rafah adalah konfirmasi baru atas kegagalan musuh melawan perlawanan kami dan pukulan menyakitkan bagi pasukannya,” katanya dengan suara penuh keyakinan, dalam rilis video pada Ahad, 16 Juni 2024.
“Dan masih banyak lagi yang akan terjadi,” tambahnya, mengisyaratkan babak baru dalam saga yang belum usai.
Jeratan Ranjau dan Roket
Sehari sebelumnya, mujahidin dari Brigade Al-Qassam berhasil menjebak pasukan lapis baja Zionis di ladang ranjau yang telah disiapkan sebelumnya di persimpangan Nabulsi, barat daya Kota Gaza.
Saat kendaraan baja IDF tiba di lokasi, serangkaian ledakan mengoyak keheningan pagi, menghancurkan logam dan daging dalam satu dentuman mematikan.
Baca Juga: Militer Israel penjajah menyerang kamp pengungsi Nuseirat saat warga Palestina tidur
