Menparekraf Sandiaga dorong 244 desa wisata jadi unicorn Indonesia

9 Maret 2021, 14:13 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan konferensi pers mingguan di Gedung Sapta Pesona /Dok: Kemenparekraf

WartaBulukumba - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat ini punya obsesi dan mendorong 244 desa wisata di Indonesia bisa berkembang ibarat startup yang bisa berkembang menjadi unicorn.

"Di Bangli, Bali, ada Desa Penglipuran. Ada Desa Jatiluwih di Tabanan, Bali. Ini adalah desa-desa yang sudah jadi unicorn. Nah bagaimana kita dorong agar 244 desa wisata di seluruh Indonesia ini kita jadikan unicorn," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam webinar "The 6st Strategic Discussion "Redefining Sustainable Tourism Roadmap", dikutip dari Antara, Selasa 9 Maret 2021.

Menparekraf menjelaskan Indonesia memiliki lebih dari 75 ribu desa. Dari puluhan ribu desa itu, sebanyak 244 desa wisata tengah dikembangkan agar bisa menjadi desa wisata yang mandiri.

Baca Juga: Pangeran William marah besar, ini penyebabnya

'Sejauh ini sebanyak 54 desa wisata dalam tahap rintisan, 144 desa wisata dalam tahap berkembang. 48 desa wisata sudah maju. Ini ibaratnya (tingkatan) dari startup sampai unicorn," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Ia mengatakan pengembangan desa wisata merupakan upaya mendukung pelestarian budaya dan lingkungan dalam konsep keberlanjutan, kualitas, dan ecotourism.

"Kuncinya harmoni, manfaat ekonomi, dan pelestarian budaya dan alam sekitar desa," katanya.

Pengembangan desa wisata jadi satu dari enam langkah strategis untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Baca Juga: Diskominfo melingkar rundingkan supporting visi misi nahkoda baru Bulukumba

Selain pengembangan desa wisata, lima strategi tersebut yaitu terkait program stimulus hibah pariwisata; penerapan free covid corridor atau yang saat ini disebut travel corridor arrangement yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi; pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus); on boarding program digitalisasi bagi para pelaku ekonomi kreatif; dan vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif.

Di masa pandemi, bagaimana mengolah desa wisata dengan situasi seperti itu? Dikutip dari portaljogja.pikiran-rakyat.com, 27 Februari 2021, saat berkunjung ke Desa Wisata Panglipuran pada Jumat, 26 Februari 2021, Sandiaga Uno membawa harapan besar.

Desa wisata seluas 112 hektar ini menawarkan konsep orisinalitas budaya Bali yang menjadi salah satu destinasi populer para turis lokal maupun mancanegara ke Bali.

Baca Juga: Presiden Suriah Assad dan istrinya dinyatakan positif Covid-19

Desa Wisata Panglipuran saat telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan aturan pemerintah. Ini membuat Sandiaga optimis bahwa pariwisata Bali akan kembali seperti semula.

Pandemic Winner, salah satu konsep yang ditawarkan Sandiaga adalah suatu trend untuk menyediakan safe and healthy tourism destination. Dengan adanya tujuan wisata yang aman dan sehat, diharapkan sektor pariwisata dapat meningkatkan pendapatannya hingga 5 kali lipat.

Apakah desa wisata mampu menuju format serupa unicorn?

Baca Juga: Inovasi dan teknologi mampu lahirkan teknopreneur

Mengutip Warta Ekonomi, 18 Februari 2019, istilah unicorn ini pertama kali dilontarkan oleh Aileen Lee yang merupakan pendiri Cowboy Ventures. Melansir dari TechCrunch, istilah itu pertama kali muncul ketika Cowboy Ventures membangun dataset perusahaan teknologi yang berbasis di AS saat Januari 2003.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler