Ekosistem yang Berakar Dalam Budaya
Dana Mitra Tani (DMT), sebuah organisasi yang didirikan untuk mendukung keberlanjutan pertanian lokal, memimpin inisiatif ini.
Ketua DMT Sri Puswandi, berbicara dengan semangat tentang nilai ekonomi dan ekologis dari pohon aren.
"Pohon ini bukan sekedar pohon," ujar Wandi, sapaan akrabnya, di tengah rintik hujan.
"Ini adalah simbol dari ketahanan dan kemakmuran yang dapat diperbarui."
Baca Juga: Menyusuri Bulukumba dari cara warga Desa Salassae merawat lingkungan
Penanaman pohon aren dan beberapa jenis flora lain seperti bissa paeng dan kirasa bukanlah kegiatan yang asing di kalangan petani Bulukumba.
Pohon-pohon ini tidak hanya menyediakan sumber nira yang akan diolah menjadi gula aren, tapi juga berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Akar dan kulit pohon ini memiliki peranan penting dalam produksi gula, dengan cara yang lestari dan berkelanjutan.
Tanah, Air, dan Keberlanjutan
Aktivitas penanaman di kawasan DAS Balangtieng adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk menjaga kesehatan bumi.
Lokasi ini dipilih bukan tanpa alasan; area ini vital bagi konservasi air dan keanekaragaman hayati. Wandi menjelaskan.
"Kami memilih pohon aren karena mereka tumbuh baik di sini dan memiliki banyak manfaat. Mereka membantu menyerap karbon, memperbaiki kualitas tanah, dan tentu saja, mendukung kehidupan petani," kata Wandi.