Gerakan natural farming di Bulukumba: Cara memanfaatkan lahan pekarangan rumah ala Kepala Desa Salassae

- 21 Mei 2023, 22:35 WIB
Ilustrasi tanaman cabe - Gerakan natural farming di Bulukumba: Cara memanfaatkan lahan pekarangan rumah ala Kepala Desa Salassae
Ilustrasi tanaman cabe - Gerakan natural farming di Bulukumba: Cara memanfaatkan lahan pekarangan rumah ala Kepala Desa Salassae /PIXABAY/senjakelabu29

WartaBulukumba - Dalam senja yang menenangkan di sebuah desa di utara Kabupaten Bulukumba, terbentang sebuah lahan pekarangan rumah yang penuh tanaman. Suasana sejuk dan damai terasa di udara, disertai embusan angin lembut mengelus pipi.

Wajah Bulukumba dengan nafas natural farming atau pertanian alami sangat terasa di sini, di Desa Salassae, Kecamatan Bulukumpa.

Lahan pekarangan Kepala Desa Salassae, Gito Sukamdani, hanya salah satu titik di antara ratusan titik lainnya di Desa Salassae. Di tengah-tengah kehijauan terlihat keindahan berbagai tanaman yang tumbuh subur dengan harmoni. Sebagian besar di antaranya masih dalam bentuk bibit tanaman. 

Baca Juga: Lima mahasiswa Unismuh Makassar belajar pertanian alami pada petani Bulukumba di Desa Salassae

Kepala Desa Salassae Gito Sukamdani di lahan pekarangan rumahnya yang dipenuhi berbagai bibit tanaman  dengan sistem natural farming.
Kepala Desa Salassae Gito Sukamdani di lahan pekarangan rumahnya yang dipenuhi berbagai bibit tanaman dengan sistem natural farming. WartaBulukumba.com

Masyarakat Desa Salassae sebagian besar bekerja sebagai petani. Sejak belasan tahun lalu, mereka dengan penuh kesadaran telah bergerak dalam sistem pertanian alami.

Seperti terlihat di lahan pekarangan Kepala Desa Salassae. Tumbuh cabe, tomat, hingga jahe merah. Cabe merah memancarkan semangatnya, tomat menggoda dengan keceriaannya, dan jahe merah menyebar aroma hangat yang memikat. 

Pekarangan rumah pak kades ini adalah oase nyata, tempat di mana alam dan manusia saling berpadu dalam kebersamaan yang alami dan menggugah jiwa.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari Desa Salassae: Gotong royong penuh cinta dalam perbaikan jalan

Tanpa mengandalkan pestisida dan bahan kimia, Gito Sukamdani telah mengubah pekarangan rumahnya menjadi kebun produktif yang menampilkan tanaman cabe, tomat, jahe merah, dan ternak ayam kampung.

"Kami percaya bahwa dengan menggunakan metode pertanian alami, kami dapat menjaga kelestarian tanah dan memberikan hasil yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat," kata Gito Sukamdani kepada WartaBulukumba.com dengan antusias pada Ahad, 21 Mei 2023.

Gito Sukamdani telah mengadopsi konsep natural farming atau pertanian alami yang menjunjung tinggi prinsip ekologi dan keberlanjutan.

Dalam kebunnya, dia menggunakan pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti sisa-sisa tanaman, pupuk kandang, dan kompos.

Baca Juga: Kampung iklim, Bank Sampah hingga wisata pendidikan pertanian alami bergerak dari Desa Salassae Bulukumba

Pertanian alami yang diterapkan oleh Gito tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan, tetapi juga mendukung lingkungan yang seimbang.

Tanpa penggunaan pestisida dan bahan kimia, kebunnya menjadi tempat yang ramah bagi serangga yang bermanfaat, seperti lebah dan kupu-kupu, yang membantu dalam penyerbukan dan menjaga keseimbangan ekosistem.

Selain itu, dengan memelihara ayam kampung, Gito tidak hanya mendapatkan telur dan daging yang sehat, tetapi juga menjaga keberlanjutan sistem pertanian dengan menghasilkan pupuk organik dari kotoran ayam.

Baca Juga: Melihat Bulukumba dari Batu Pallantikang di Desa Salassae

"Kami berusaha untuk menjadi mandiri dalam hal pangan dan berkontribusi pada ketahanan pangan masyarakat Desa Salassae. Melalui pertanian alami, kami tidak hanya mendapatkan hasil yang berkualitas, tetapi juga memelihara lingkungan yang kita tinggali," imbuhnya.

Upaya Gito Sukamdani untuk ikut membangun pertanian alami telah memberikan teladan nyata tentang betapa pentingnya kembali kepada sumber daya alami yang ada di sekitar kita.

Dalam era modern ini, dimana perubahan iklim dan kekhawatiran akan keberlanjutan semakin meningkat, langkah-langkah seperti yang diambil oleh Gito Sukamdani adalah langkah kecil yang membawa dampak besar.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x