Mengintip persiapan SalassaExpo 2024 di Bulukumba: Bambu-bambu bakal gapura dengan filosofi eppa sulapa

- 15 Juni 2024, 22:44 WIB
Kesibukan para petani di Desa Salassae bersama Ketua DMT Bulukumba, Sri Puswandi, menebang bambu untuk dijadikan gapura SalassaExpo 2024.
Kesibukan para petani di Desa Salassae bersama Ketua DMT Bulukumba, Sri Puswandi, menebang bambu untuk dijadikan gapura SalassaExpo 2024. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Pada Sabtu pagi, 15 Juni 2024, sinar matahari mulai menyapu Desa Salassae dengan lembut, menyingkap embun di dedaunan. Angin pun sejak shubuh membangunkan kehidupan desa di Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulsel ini.

Di tengah kebun bambu yang lebat, beberapa petani tampak bersemangat menebang bambu. Suara gergaji dan kapak yang menghantam batang bambu bergema di antara pepohonan, menciptakan simfoni yang berbaur dengan kicauan burung.

Ini bukanlah penebangan biasa. Setiap batang bambu yang jatuh memiliki tujuan mulia: untuk membangun gerbang megah di SalassaeExpo2024 yang akan digelar pada 25-27 Juni 2024.

Baca Juga: Pameran Pangan Lokal di SalassaExpo 2024 Bulukumba: Sejarah, tradisi, dan harapan

Sri Puswandi, Ketua Dana Mitra Tani (DMT), terlihat bahu membahu di antara petani. Selain ikut langsung menarik dan menggotong bambu, dia pun ikut mengawasi, memastikan bahwa bambu yang dipilih adalah yang terbaik, sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Gerbang yang sedang mereka persiapkan bukanlah sembarang gerbang. Ia akan menyerupai walasuji atau balasuji, yang dalam budaya Bugis Makassar di Sulawesi Selatan, adalah simbol kemegahan dan keagungan, biasanya digunakan sebagai gerbang masuk rumah pengantin.

Walasuji tidak hanya simbol fisik, tetapi juga simbol kepercayaan diri dan kebanggaan akan warisan budaya. Gerbang ini akan menjadi wajah pertama yang dilihat pengunjung saat memasuki SalassaeExpo2024, menciptakan kesan yang tak terlupakan tentang keindahan dan kekayaan budaya lokal.

Baca Juga: Gerakan Bulukumba Menanam: Menenun kembali mimpi-mimpi ekologis dengan 18.000 bibit tanaman

Walasuji adalah semacam gapura, merefleksikan bagian depan rumah panggung tradisional suku Bugis-Makassar. Atapnya dirancang berbentuk segitiga yang kokoh, ditopang oleh rangkaian anyaman bambu yang artistik. Untuk memperindahnya, hiasan janur kuning biasanya ditambahkan, memberikan sentuhan tradisional yang kental.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah