Puisi terakhir WS Rendra sesaat sebelum meninggal dunia

- 12 April 2022, 14:08 WIB
Ws Rendra
Ws Rendra /Tangkapan Layar Kanal YouTube/Shaumi/

Puisi ini sangat dalam maknanya. Bahwa sesungguhnya hidup ini adalah amanah, dan apa yang ada pada diri kita adalah titipan semata. Maka tidak boleh ada yang disombongkan sedikitpun dari kita, karena semua itu hanyalah titipan. Suatu saat akan diambil kembali oleh Nya. Hanya saja kita tidak pernah tahu, kapan Dia akan mengambilnya.

Berikut puisi terakhir WS Rendra ditulis sesaat sebelum wafat.

Hidup itu seperti UAP, yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap !!
Ketika Orang memuji MILIKKU,
aku berkata bahwa ini HANYA TITIPAN saja.

Bahwa mobilku adalah titipan- NYA,
Bahwa rumahku adalah titipan- NYA,
Bahwa hartaku adalah titipan- NYA,
Bahwa putra-putriku hanyalah titipan- NYA ...

Tapi mengapa aku tidak pernah bertanya,
MENGAPA DIA menitipkannya kepadaku?
UNTUK APA DIA menitipkan semuanya kepadaku.

Dan kalau bukan milikku,
apa yang seharusnya aku lakukan untuk milik- NYA ini?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh- NYA ?

Malahan ketika diminta kembali,
kusebut itu MUSIBAH,
kusebut itu UJIAN,
kusebut itu PETAKA,
kusebut itu apa saja ...
Untuk melukiskan, bahwa semua itu adalah DERITA....

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan
KEBUTUHAN DUNIAWI,
Aku ingin lebih banyak HARTA,
Aku ingin lebih banyak MOBIL,
Aku ingin lebih banyak RUMAH,
Aku ingin lebih banyak POPULARITAS,

Dan kutolak SAKIT,
Kutolak KEMISKINAN,
Seolah semua DERITA adalah hukuman bagiku.

Seolah KEADILAN dan KASIH-NYA,
harus berjalan seperti penyelesaian matematika dan sesuai dengan kehendakku.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah