Workshop BISINDO di Bulukumba: Menyelami 'dunia Tuli', berkomunikasi dengan cinta dan inklusi

- 23 September 2023, 13:54 WIB
Suasana workshop 'Pengenalan Dunia Tuli Dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)' di Aula BEPELITBANGDA Kabupaten Bulukumba pada Sabtu, 23 September 2023.
Suasana workshop 'Pengenalan Dunia Tuli Dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)' di Aula BEPELITBANGDA Kabupaten Bulukumba pada Sabtu, 23 September 2023. /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Tangan bergerak, jemari menari, mata dan ekspresi berbicara. Suasana workshop "Pengenalan Dunia Tuli Dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)" menghadirkan keajaiban komunikasi di salah satu sudut Kota Bulukumba pada Sabtu, 23 September 2023. Pagi hingga sore, puluhan guru diajak menyelami dunia Tuli.

 

Di ruangan yang penuh semangat ini, bahasa tubuh, isyarat tangan, dan ekspresi wajah menjadi alat utama. Peserta workshop yang terdiri dari guru-guru SD dan SMP di Kabupaten Bulukumba, menyimak dengan antusiasme.

Instruktur dengan gemilang membimbing mereka, mengajar gerakan-gerakan tangan yang penuh makna. Ada senyum kegembiraan ketika berhasil memahami isyarat baru, dan ada kerja keras ketika mencoba menyampaikan pesan dengan tepat.

Suasana penuh emosi, dengan raut wajah yang serius dan riang bercampur aduk. Workshop ini adalah perpaduan antara belajar dan merasakan keindahan Bahasa Isyarat Indonesia, sebuah pengalaman yang tiada duanya. Workshop ini merupakan inisiatif dari Pusbisindo Sulsel, Panrita Inklusi, Gerkatin DPC Bulukumba, dan Gerkatin DPD Sulsel.

Baca Juga: Ayo bergabung di Pantai Merpati Bulukumba: Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional pada 24 September 2023

Workshop ini berhasil mengumpulkan para guru dari tingkat SD dan SMP yang berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba.

Di ruangan ini, di Aula BEPELITBANGDA Kabupaten Bulukumba, instruktur dengan sabar membimbing, mengajarkan makna dan budaya yang tersembunyi dalam isyarat. Di sini, kata-kata menjadi visual, dan bahasa menjadi lebih dari sekadar suara. Workshop ini bukan hanya pembelajaran, tapi juga perjalanan menuju pemahaman yang lebih dalam tentang keberagaman manusia dan cara kita berkomunikasi.

Workshop "Pengenalan Dunia Tuli Dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)" juga  menawarkan sejumlah kegiatan yang informatif dan interaktif, dengan tujuan utama mencapai pemahaman yang lebih mendalam mengenai dunia tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia.

Salah satu momen yang paling mencolok dalam workshop ini adalah saat pemaparan materi mengenai budaya Tuli. Materi ini memberikan pemahaman yang sangat berharga tentang kehidupan dan budaya komunitas Tuli.

Baca Juga: Bulukumba tuan rumah Pekan Tuli Internasional di Sulawesi Selatan

Pemahaman ini menjadi kunci untuk membantu peserta workshop memahami tantangan yang dihadapi oleh individu dengan gangguan pendengaran dan untuk mendorong inklusi sosial yang lebih besar.

Peserta juga diajak untuk mempelajari Bahasa Isyarat Dasar, yang digunakan oleh komunitas Tuli di Indonesia. Dengan penguasaan Bahasa Isyarat Dasar ini, peserta dapat lebih lancar berkomunikasi dengan individu Tuli dan berperan aktif dalam mendorong inklusi di lingkungan sekolah.

Salah satu peserta, Nur Indah Yusuf Guru dari SMPN 24 Bulukumba, mengungkapkan kesan positifnya terhadap workshop ini.

"Saya sangat gembira bisa mengikuti workshop Bahasa Isyarat ini. Workshop ini membantu saya memahami pentingnya Bahasa Isyarat dan memberikan keterampilan dasar untuk berkomunikasi dengan komunitas ini. Semoga ke depannya kita semua bisa lebih sensitif terhadap kebutuhan teman-teman Tuli," tuturnya kepada kontributor WartaBulukumba.Com, Arsal Isham.

Baca Juga: Membuka pemahaman inklusi bagi guru-guru di Bulukumba: Pengenalan Dunia Tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia

Baca Juga: Guru-guru SD dan SMP di Bulukumba ikuti 'Workshop Pengenalan Dunia Tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia'

Para pemateri Tuli dari Pusbisindo Sulsel berbagi pengetahuan berharga sepanjang acara. Mereka didukung oleh Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang dengan penuh dedikasi menyampaikan materi kepada peserta.

Selama berlangsungnya workshop, ada pula sesi tanya jawab dan wawancara dengan peserta, yang memberikan kesempatan unik untuk berinteraksi langsung dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Para peserta workshop merasa beruntung dan terinspirasi oleh pengalaman yang mereka dapatkan. Mereka berharap bahwa pengetahuan yang mereka peroleh dalam workshop ini akan membantu mereka menjadi pendukung inklusi yang lebih baik di sekolah-sekolah mereka.

Workshop ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang dunia tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia, tetapi juga membuka pintu bagi masyarakat untuk lebih peduli dan mendukung inklusi sosial.***(Arsal Isham)

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah