Membuka pemahaman inklusi bagi guru-guru di Bulukumba: Pengenalan Dunia Tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia

- 23 September 2023, 12:57 WIB
Membuka pemahaman inklusi bagi guru-guru di Bulukumba: Pengenalan Dunia Tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia
Membuka pemahaman inklusi bagi guru-guru di Bulukumba: Pengenalan Dunia Tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Sejak pagi beranjak manis, kehangatan dan semangat terlihat di wajah para peserta. Mereka adalah guru-guru SD dan SMP di Kabupaten Bulukumba. Di ruang workshop, seorang instruktur mengubah kata-kata menjadi 'gerakan artistik' yang mengagumkan. Bukan gerakan biasa, itu adalah bentuk komunikasi, sebuah pengetahuan dan praktik Bahasa Isyarat Indonesia.

 

Ekspresi wajahnya menciptakan makna. Peserta terpaku pada setiap gerakan tangan, setiap nuansa mata, dan setiap sapuan udara. Dalam ketiadaan suara, peserta merasakan dunia yang baru, berbicara lebih dalam daripada kata-kata. Instruktur ini tidak hanya mengajar Bahasa Isyarat Indonesia, tetapi juga memancarkan keajaiban komunikasi manusia dalam bentuk murni. Antusiasme terlihat di wajah para peserta di Aula BEPELITBANGDA Kota Bulukumba pada Sabtu, 23 September 2023.

Teriakan kebahagiaan pun terdengar saat peserta berhasil mempraktikkan pesan mereka tanpa kata-kata, namun dengan gerakan. Workshop ini bukan hanya tentang pengetahuan Bahasa Isyarat Indonesia, tapi juga tentang pemahaman pada keberagaman yang kaya dalam dunia Tuli. 

Baca Juga: Ayo bergabung di Pantai Merpati Bulukumba: Peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional pada 24 September 2023

Workshop dengan tema "Pengenalan Dunia Tuli Dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)" ini merupakan inisiatif yang luar biasa dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dunia tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO).

Kegiatan ini dihadiri oleh para guru SD dan SMP di bawah lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba.

Workshop digelar oleh Pusbisindo Sulsel, Panrita Inklusi, Gerkatin DPC Bulukumba, dan Gerkatin DPD Sulsel. Bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peserta tentang dunia Tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, workshop ini menawarkan serangkaian kegiatan yang informatif dan interaktif.

Baca Juga: Bulukumba tuan rumah Pekan Tuli Internasional di Sulawesi Selatan

Kehidupan dan Budaya Komunitas Tuli

Salah satu highlight dari kegiatan ini adalah pemaparan materi tentang budaya Tuli. Materi ini memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan dan budaya komunitas Tuli. Hal ini sangat penting dalam membantu peserta memahami tantangan yang dihadapi oleh individu dengan gangguan pendengaran dan mempromosikan inklusi sosial.

Peserta juga diajak untuk belajar Bahasa Isyarat Dasar. Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) adalah bahasa yang digunakan oleh komunitas Tuli di Indonesia. Dengan memahami bahasa ini, peserta dapat lebih mudah berkomunikasi dengan individu Tuli dan menjadi pendukung inklusi di lingkungan sekolah.

Salah satu peserta, Nur Indah Yusuf Guru dari SMPN 24 Bulukumba, mengungkapkan kesannya terhadap workshop ini.

"Saya sangat senang bisa mengikuti workshop Bahasa Isyarat ini. Workshop ini membantu saya memahami pentingnya Bahasa Isyarat dan memberikan saya keterampilan dasar untuk berkomunikasi dengan komunitas ini dan semoga kedepanna kita lebih peka untuk memahami kebutuhan teman-teman Tuli," tuturnya kepada kontributor WartaBulukumba.Com, Arsal Isham.

Baca Juga: Guru-guru SD dan SMP di Bulukumba ikuti 'Workshop Pengenalan Dunia Tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia'

Pemateri Tuli dari Pusbisindo Sulsel memberikan pengetahuan yang berharga selama workshop ini dibantu dengan JBI (Juru Bahasa Isyarat) yang menyampaikan materi ke peserta dengar. Mereka berbagi pengalaman pribadi dan pengetahuan profesional mereka tentang dunia Tuli dan BISINDO. Pemateri juga mengadakan sesi tanya jawab dan wawancara dengan peserta, yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk berinteraksi langsung dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendidikan inklusif di Kabupaten Bulukumba. Dengan meningkatnya pemahaman guru-guru tentang dunia Tuli dan BISINDO, diharapkan akan lebih banyak peluang untuk mengintegrasikan siswa dengan gangguan pendengaran ke dalam lingkungan sekolah yang ada. Ini adalah langkah penting menuju inklusi sosial yang lebih besar dan pengakuan hak-hak individu dengan disabilitas.

Peserta workshop ini merasa sangat beruntung dan terinspirasi oleh pengalaman yang mereka dapatkan. Mereka mengungkapkan harapan bahwa pengetahuan yang mereka peroleh dalam workshop ini akan membantu mereka menjadi pendukung inklusi yang lebih baik di sekolah-sekolah mereka.

Workshop "Pengenalan Dunia Tuli Dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO)" ini tidak hanya memberikan pemahaman tentang dunia tuli dan Bahasa Isyarat Indonesia, tetapi juga membuka pintu bagi masyarakat untuk lebih peduli dan mendukung inklusi sosial.***(Arsal Isham).

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah