Pertemuan ketiga Pejuang Siroh dan bocil-bocil Bulukumba: 'Batang Pohon yang Mendekat'

- 11 September 2023, 10:44 WIB
Pertemuan ketiga Pejuang Siroh dan bocil-bocil Bulukumba: 'Batang Pohon yang Mendekat'
Pertemuan ketiga Pejuang Siroh dan bocil-bocil Bulukumba: 'Batang Pohon yang Mendekat' /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - "Pada suatu hari, dalam perjalanan yang panjang, Rasulullah SAW berjalan bersama seorang sahabat setianya, Jabir Bin Abdillah. Mereka berdua berjalan di bawah matahari yang terik, melewati padang pasir yang luas dan gersang. Namun, takdir memiliki rencananya sendiri." Lantunan kisah itu terdengar dari bawah pohon rindang dalam Hutan Kota Bulukumba pada Ahad pagi, 10 September 2023.

Anak-anak yang menyimak kisah itu terlihat serius, tenang dan ingin mendengarkan kelanjutannya. Sementara angin berembus pelan dan sejuk dari sela-sela pepohonan rindang di Hutan Kota Bulukumba.

Relawan dan founder Pejuang Siroh Bulukumba, Rahmatiah Majid pun melanjutkan ceritanya.

Baca Juga: Yuk ke Hutan Kota pada Ahad pagi: Baca Siroh kembali digelar Pejuang Siroh Bulukumba

Anak-anak peserta baca siroh di Hutan Kota Bulukumba pada Ahad, 10 September 2023.
Anak-anak peserta baca siroh di Hutan Kota Bulukumba pada Ahad, 10 September 2023.

"Tiba-tiba, Rasulullah SAW merasakan sakit perut yang hebat. Ia membutuhkan tempat untuk buang hajat, namun di tengah padang pasir yang tandus, tidak ada tempat berlindung. Hanya dua pohon yang berdiri saling berjauhan di tengah kesunyian gurun pasir ini."

"Cerita ini menjadi salah satu momen berharga dalam perjalanan Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya. Saat Rasulullah merasa terluka oleh sakit perut yang tidak tertahankan."

"Rasulullah SAW meminta kepada Allah dengan rendah hati: 'Duhai pohon, dengan izin Allah, tunduklah.' Mukjizat yang luar biasa, kedua pohon itu tunduk, hampir seperti seekor unta yang merendahkan dirinya. Mereka memberikan perlindungan kepada Rasulullah, memungkinkan Ia untuk menyelesaikan hajatnya tanpa gangguan."

"Jabir Bin Abdillah, sahabat yang setia, hanya bisa memandang dengan kagum dan takjub. Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri kekuasaan Allah yang Maha Agung. Saat-saat seperti ini, ketika alam semesta itu sendiri menaati perintah Sang Pencipta, adalah pengingat yang kuat akan kebesaran-Nya."

Baca Juga: Yuk ke Hutan Kota pada Ahad pagi: Baca Siroh kembali digelar Pejuang Siroh Bulukumba

Karya anak-anak peserta baca siroh dalam kegiatan Bookish Play di Hutan Kota Bulukumba.
Karya anak-anak peserta baca siroh dalam kegiatan Bookish Play di Hutan Kota Bulukumba.

Kisah tentang batang pohon yang mendekat adalah pengingat akan kekuasaan Allah yang Maha Agung dan keajaiban alam semesta yang patuh kepada-Nya. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap tantangan dan kesulitan, kita dapat memohon pertolongan kepada Allah, dan Ia akan menjawab dengan cara yang mungkin kita tidak pernah bayangkan sebelumnya. 

Di pertemuan ketiga Pejuang Siroh Bulukumba, cerita ini menjadi fokus perbincangan. Sejumlah anak-anak dan relawan berkumpul untuk mendengarkan dan merenungkan makna di balik kisah ini. Mereka terpesona oleh bagaimana alam semesta bisa menaati perintah Allah dengan begitu tunduk.

Namun, pertemuan ini tidak hanya tentang mendengarkan cerita. Itu juga tentang menciptakan pengalaman nyata.

Baca Juga: Jejak gerakan literasi Pejuang Siroh Bulukumba: Sebentuk kecintaan kepada Rasulullah SAW

Salah satu bagian dari kegiatan, Bookish Play, anak-anak diajak untuk berkreasi. Mereka mengambil ranting dan daun dari sekitar mereka dan mencoba membuat pohon-pohon mini.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sebuah cara untuk menghubungkan mereka dengan kisah yang mereka dengar.

Rangkaian kegiatan berjalan lancar, seru, anak-anak terlihat gembira dan bersemangat. Dimulai dengan olahraga ringan yang menyegarkan tubuh, para peserta siap untuk mengikuti acara dengan semangat tinggi.

Kegiatan ini diawali dengan membaca doa bersama-sama, sebuah momen yang penuh ketenangan dan pengharapan. Doa menjadi panduan dalam perjalanan ini, mengingatkan mereka akan kekuatan iman dan tekad yang mendalam.

Kemudian, memasuki inti acara. Salah satu momen yang paling dinantikan adalah saat kisah inspiratif dari buku yang dibacakan. Kisah-kisah yang membawa peserta dalam petualangan yang memikat, mengajarkan nilai-nilai kebaikan, dan memberikan wawasan yang berharga.

Setelah mendengarkan kisah-kisah yang menginspirasi, dilanjutkkan dengan Bookish Play. Anak-anak dan relawan berkumpul untuk menciptakan pohon-pohon mini dari ranting dan daun. Ini adalah momen di mana mereka bisa merasakan kisah tentang pohon yang mendekat dengan cara yang nyata.

Akhirnya, acara ditutup dengan makan camilan ringan. Semua peserta berkumpul sambil berbincang-bincang, berbagi kesan mereka tentang hari itu, dan merasakan kehangatan persaudaraan.

Kegiatan baca siroh ini adalah pengalaman yang memadukan olahraga, spiritualitas, kisah inspiratif, kreativitas, dan kebersamaan.

Ini adalah momen yang penuh makna, di mana peserta tidak hanya mendengarkan kisah, tetapi juga merasakannya dalam hati dan jiwa mereka.

Para relawan yang hadir pada pertemuan ini juga mendapat apresiasi yang tulus. Mereka dengan sukarela menyumbangkan waktu mereka untuk bersama-sama dengan anak-anak, berbagi pengetahuan, dan menciptakan pengalaman yang berharga. 

"Untuk mereka yang belum bisa hadir pada pertemuan sebelumnya, harapan selalu ada. Semoga pada pekan-pekan berikutnya, mereka bisa duduk bersama-sama dengan anak-anak, mengambil hikmah dari kisah-kisah Sirah Nabawiyyah yang penuh inspirasi," tutur Rahmatiah Majid kepada WartaBulukumba.Com pada Senin, 11 September 2023.

Untuk kegiatan baca siroh berikutnya, Rahmatiah Majid mengungkapkan bahwa jadwal belum ada. Namun yang pasti, gerakan literasi Islami dalam bentuk baca siroh ini diharapkan terus berlanjut dan para relawan kian banyak yang bergabung. ***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah