Pernah menggunduli Garuda 10-0, Bahrain se-grup dengan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

- 28 Juni 2024, 18:22 WIB
Hasil pembagian grup putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Hasil pembagian grup putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia /Instagram/@afcasiancup

WartaBulukumba.Com - Bagi Timnas Indonesia, sejarah pahit itu tertulis jelas dalam ingatan mereka pada tanggal 29 Februari 2012 di Bahrain National Stadium, Riffa. Hari itu, Bahrain menghancurkan Garuda dengan sepuluh gol tanpa balas.

Dalam angin berdebu Riffa, kesepian malam Bahrain bersaksi atas kehancuran yang tak terelakkan. Gunawan Dwi Cahyo, Irfan Bachdim, Diego Michiels, dan Ferdinan Sinaga – nama-nama yang kala itu menjunjung tinggi kebanggaan Merah-Putih – berjuang melawan badai yang tak bisa dihentikan.

Malam itu, Garuda kehilangan cakar dan sayapnya, terjatuh dari langit yang tinggi dengan suara gemuruh yang memekakkan telinga. Hasil akhir 0-10 tak hanya mencoreng wajah sepak bola Indonesia, tetapi juga menyayat hati bangsa yang bermimpi tinggi.

Baca Juga: Ranking FIFA terbaru: Indonesia melejit, Vietnam melorot, Thailand tembus 100 besar dunia

Bertemu Kembali dalam 'Grup Maut'

Namun, waktu terus berjalan, dan kini tahun 2026, Garuda kembali terbang menuju babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia, kali ini di Grup C yang diisi oleh para raksasa Asia: China, Bahrain, Arab Saudi, Australia, dan Jepang.

Bahrain, tim yang pernah menghancurkan mereka, kini berdiri kembali sebagai rintangan besar yang harus dihadapi.

 

Grup C adalah 'grup maut'. Tak hanya Bahrain yang harus diwaspadai. China dengan pasukan naga merahnya siap melahap siapa saja.

Baca Juga: Dua gol indah menerbangkan Garuda ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Ada Arab Saudi dengan kegagahan para pejuangnya yang konsisten tampil di Piala Dunia sejak 1994.

Australia, si kanguru yang pertama kali melompat ke Piala Dunia pada 1974 dan terus konsisten sejak 2006.

Jepang, samurai biru yang tak pernah absen dari Piala Dunia sejak 1998. Semua siap bertarung habis-habisan, menumpahkan keringat demi tiket ke Piala Dunia 2026.

Baca Juga: Pemain naturalisasi teranyar Timnas Indonesia: Calvin Verdonk si penjelajah di beberapa posisi

Masakuni Yamamoto, Direktur Timnas Jepang, mengakui tantangan berat yang ada di depan.

“Kami berada di grup yang sangat sulit dan menantang. Kami akan menghadapi tim-tim yang pernah merasakan Piala Dunia di masa lalu, tetapi juga di tempat-tempat dengan perbedaan iklim dan tantangan transportasi,” ujarnya, dikutip dari laman resmi AFC.

Di sisi lain, Graham Arnold, pelatih Timnas Australia, merasa yakin dengan kekuatan timnya.

“Saya yakin kami menjadi lebih kuat sebagai sebuah tim. Pada musim lalu kami tidak memiliki kedalaman tim seperti yang kami miliki saat ini,” katanya.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa lawan-lawan di Grup C bukanlah tim yang bisa diremehkan.

“Banyak orang berpikir bahwa ada delapan setengah pemain yang tersisa, tim berpotensi lolos, dan itu akan lebih mudah. Namun, undian hari ini menunjukkan bahwa ada tiga grup yang sulit.”

Bahkan, Branko Ivankovic, pelatih Timnas China, merasa khawatir dengan grup ini.

“Ini adalah undian yang sulit bagi kami. Ini adalah grup tersulit dibandingkan Grup A dan B,” tegasnya.

Tetapi, Ivankovic tahu bahwa timnya harus menghadapi tantangan ini dengan kepala tegak. “Kami tahu bahwa kami tidak dapat menemukan tim yang lemah. Dalam 18 tim ini, tidak ada tim yang lemah,” lanjutnya.

Di tengah kegamangan itu, ada satu suara optimis yang datang dari Bahrain.

Ahmed Salah Malalla Abdulla, administrator Timnas Bahrain, percaya bahwa timnya mampu merebut tiket Piala Dunia 2026.

“Hasil undiannya bagus. Saya harap kami bisa lolos ke Piala Dunia, dapat melanjutkan performa baik kami dari babak kedua ke babak ketiga ini, dan kami akan berusaha untuk mencapai kualifikasi langsung,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Bagi Indonesia, pertandingan ini lebih dari sekadar kompetisi. Ini adalah upaya untuk membalaskan dendam, untuk menunjukkan bahwa Garuda tak lagi terbang dengan sayap patah.

Shin Tae-yong dan para pemainnya harus menggali dalam-dalam, menemukan keberanian dan kekuatan yang tersembunyi, untuk melawan sejarah yang begitu kelam.

Dalam latihan, suara peluit Shin mengiringi semangat para pemain yang berlari tanpa henti. Mereka tahu bahwa mereka tidak hanya membawa harapan mereka sendiri, tetapi juga harapan jutaan rakyat Indonesia.

Di setiap tendangan, di setiap umpan, ada doa dan harapan yang menyertai. Mereka berlatih di bawah terik matahari, keringat mengalir deras, namun semangat tak pernah padam.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah