WartaBulukumba.Com - Di tengah gemuruh sorak sorai yang bergema di stadion, di mana atmosfer pertandingan sepak bola menebal di udara, UEFA mengumumkan sesuatu yang mengubah arah angin: format baru Liga Champions yang akan dimulai pada musim 2024/2025.
Pemberitahuan ini, bagaikan suara peluit yang menandai awal permainan, membawa kita ke dunia baru sepak bola Eropa.
Efek format baru Liga Champions tidak dapat diabaikan. Dengan peningkatan beban pertandingan di tingkat Eropa, klub-klub mungkin perlu menyesuaikan strategi mereka dalam kompetisi domestik.
Hal ini dapat mencakup rotasi pemain yang lebih intensif dan kemungkinan memberikan prioritas yang lebih rendah pada kompetisi lokal untuk menghemat energi dan menghindari cedera. Di sisi lain, ini juga memberi peluang bagi pemain muda dan cadangan untuk mendapatkan lebih banyak waktu bermain di liga domestik, yang bisa membantu mengembangkan bakat dan kedalaman skuad.
Baca Juga: Mengenal Suwon FC klub baru Pratama Arhan
Peluit Pembuka: Keberangkatan Menuju Era Baru
Musim 2023/2024, sebagai era klasik Liga Champions, akan menjadi kenangan. Era itu adalah pijakan terakhir sebelum kita memasuki alam baru yang menjanjikan perubahan dan kesegaran.
Dengan pengumuman format baru, dari 32 tim kini bertambah menjadi 36, dan yang lebih revolusioner adalah penghapusan fase grup tradisional.
Baca Juga: Thom Haye blak-blakan ingin ikut membela Timnas Indonesia
Babak Pertama: Mempelajari Strategi Baru
Dalam format baru, yang disebut 'The League Phase', setiap tim akan berhadapan dengan delapan tim berbeda, dengan setengah pertandingan di kandang dan setengahnya lagi tandang. Ini merupakan perubahan strategis yang signifikan.