Network
"Jadi, bukan hanya masyarakat yang merasakan, tapi juga staf RSUD yang tadinya setiap berkas harus ditulis, lalu bawa ke poliklinik. Dari poliklinik bawa ke farmasi dan dari farmasi bawa lagi ke kasir. Itu sudah tidak lagi dengan adanya aplikasi ini," jelasnya.
Terkait aplikasi Rekam Medik Elektronik atau digital, Direktur RSUD Bulukumba, dr Rizal Ridwan Dappi menambahkan bahwa ini merupakan inisiatif, dukungan dan komitmen RSUD dalam memaksimalkan pelayanan ke masyarakat.
Baca Juga: Perang sengit melawan stunting, prevalensinya di Bulukumba turun 28,4 persen
"Banyak kemudahan yang didapat dari sistem digitalisasi. Tidak memakan banyak waktu lagi. Bisa langsung ditangani dokter. Dokter bisa memeriksa dan tidak membawa lagi rekam medik," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa digitalisasi ini, semuanya sudah terkoneksi, baik pasien umum, BPJS, maupun jasa raharja. Sehingga, pasien nantinya bisa tidak membawa lagi kartu BPJS, tapi cukup KTP saja.
"Jadi pelayanan langsung dan cepat. Selain itu, kami juga launching taman baca dan taman bermain untuk anak. Tujuannya, menjadikan RSUD pintar dan ramah anak," jelas dr Ridwan.
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mengapresiasi langkah RSUD untuk memaksimalkan pelayanan, melalui sistem digitalisasi. Ia berharap, sistem digitalisasi ini, benar-benar sangat membantu masyarakat.
"Semoga ini bisa bermanfaat bagi semua saudaraku. Kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik," kata bupati yang akrab disapa Andi Utta, kemudian meresmikan penggunaan aplikasi rekam medik elektronik digitalisasi tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat yang berkunjung di rumah sakit, H. Ilham mengapresiasi perkembangan rumah sakit saat ini. Menurutnya sudah banyak perubahan terkait layanan yang berikan oleh pihak rumah sakit.
