Orang Bulukumba menyebutnya 'serru-serru bembe': Inilah sederet manfaat kesehatan dari bandotan

- 30 Juni 2024, 07:00 WIB
Ilustrasi bandotan atau serru serru bembe
Ilustrasi bandotan atau serru serru bembe /Instagram.com/@r_geminius_xv

Pemanfaatan di Dunia Kesehatan

Dari penggunannya di bidang kesehatan, seluruh bagian tumbuhan ini bersifat antiradang dan antialergi. Ia mengandung antara 0,7 - 2,0% minyak atsiri, ditambah alkaloid dan saponin.

Ageratum conyzoides atau dikenal juga sebagai billygoat-weed, chick weed, goatweed, whiteweed, dan mentrasto merupakan tumbuhan asli dari Amerika Tengah dan Selatan, terutama Brazil.

Namun, tumbuhan ini juga tumbuh sebagai gulma invasif di banyak wilayah lain. Tinggi tanaman ini berkisar antara 0,5-1 meter, dengan daun bulat telur sepanjang 2-6 cm, dan bunga berwarna putih hingga ungu muda.

Baca Juga: Bisa menyesal jika mengabaikan khasiat tanaman ini! Orang Bulukumba menyebutnya 'paipai'

Sebagai tanaman obat, Ageratum conyzoides banyak digunakan oleh banyak budaya tradisional untuk mengatasi disentri dan diare. Selain itu, tumbuhan ini juga berfungsi sebagai insektisida dan nematisida.

Namun, mengonsumsi bandotan dapat menyebabkan kerusakan hati dan tumor. Pernah terjadi insiden keracunan massal di Ethiopia akibat kontaminasi biji-bijian dengan A. conyzoides. Tanaman ini mengandung alkaloid pirrolizidin seperti lycopsamine dan echinatine.

Tumbuhan ini cenderung menjadi gulma invasif yang merusak lingkungan jika tumbuh di luar daerah asalnya. Tumbuhan ini merupakan gulma invasif di Afrika, Australia, Asia Tenggara, Hawaii, dan Amerika Serikat. Di Asia, tanaman ini dianggap sebagai gulma moderat pada budidaya padi.

Dalam penggunaannya, perlu berhati-hati karena tanaman ini dapat memiliki efek samping yang serius pada kesehatan manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan benar. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli sebelum mengonsumsi atau menggunakan Ageratum conyzoides sebagai obat atau pestisida alami.

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional secara langsung mengubah paradigma dari penggunaan obat sintetik menjadi produk alami (back to nature). Ageratum conyzoides L. yaitu bandotan di Indonesia merupakan tanaman herba yang tumbuh luas baik di daerah subtropis maupun tropis.

Ageratum dinamai dari bahasa Yunani Kuno “a geras” berarti awet muda dan conyzoides berasal dari “konyz” berarti tumbuhan. Ramuan ini asli dari Amerika tropis yang memiliki bau seperti kambing dan oleh karena itu disebut “goat weed” dalam bahasa Inggris.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah