WartaBulukumba - Menjalar-jalar di tengah alam yang ramah, Bulukumba merengkuhnya sebagai salah satu tanaman palawija yang kaya nutrisi.
Tanaman ubi jalar adalah juga pemilik kandungan kolin, serat, kalium dan karotin.
Di Kabupaten Bulukumba, tanaman ini tumbuh subur dan banyak petani beranjak ke dalam budidaya yang gesit dan ulet.
Banyak petani di Kabupaten Bulukumba, Sulsel menyukai komoditi ubi jalar lantaran jenis palawija yang satu ini termasuk tanaman jangka pendek.
Kerja-kerja petani mulai proses tanam sampai panen pun sangat mudah.
Salah satu UMKM di Kabupaten Bulukumba, Sulsel yang mengembangkan ubi jalar yakni A'MA Product.
Dengan pusat produksi di Dusun Samaturu'e Desa Taccorong Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba, A'MA Product mengembangkan usaha kuliner dengan menggunakan tanaman ubi jalar sebagai bahan utama.
Owner A'MA Product, Nurlindah menjelaskan, biasanya ubi jalar hanya direbus lalu dikonsumsi namun dia dan teman-temannya berinovasi mengolah ubi jalar menjadi lauk dan juga camilan dengan ditambahkan ikan teri, tempe dan kacang.
Hasil olahan ubi jalar ini merka beri nama "Snack Lauk Teteka".
Nurlindah mengungkapkan produk meeka banyak diminati berbagai kalangan. Mulai anak-anak hingga orang dewasa.
"Disukai anak-anak dan dewasa karana rasanya enak dan gurih," jelas Nurlindah kepada kontributor WartaBulukumba.com, Sri Puswandi, pada Jumat, 30 September 2022.
Baca Juga: Ikan dari Bulukumba bakal tembus pasar Amerika Serikat
Ibu muda kelahiran tahun 1991 ini juga menuturkan ihwal keunggulan Snack Lauk Teteka.
Camilan ini cocok menemani berbagai rutinitas, bersantai bersama keluarga, atau di saat menikmati teh, kopi dan lainnya.
Di meja makan, camilan ini pun sangat cocok dijadikan lauk karena punya campuran ikan teri, tempe dan kacang.
Baca Juga: Pangsit enak pakai rica-rica di Bulukumba ada di Warung Mas Brow
Dalam satu kali produksi, A'MA Product menghasilkan 17.000 gram atau 17 kg.
"Kami kemas dalam standing pouch dengan takaran 200 gram per pouchnya sehingga kami menghasilkan 85 pouch. Kami memproduksi dua kali dalam sepekan, jadi total produksi satu bulan 680 pouch atau (bungkus)," jelasnya.
Snack Lauk Teteka mampu bertahan sekitar 2 bulan meskipun tanpa bahan pengawet.
"Produk kami selain untuk dikonsumsi juga bisa untuk oleh-oleh, h arga Rp.16000 dengan isi 200 gram," beber Nurlindah.
Baca Juga: Jutsuka dari Bulukumba Sulsel! Jangan sampai keliru, ini bukan camilan Jepang
Dipasarkan Melalui Shopee dan Menembus Negara Jepang
Pemasaran produk SnackLauk Teteka juga sudah ada di Shopee.
Hebatnya lagi, pengiriman sampai ke luar negeri seperti Malaysia, Arab Saudi dan Jepang!
"Pengolahan tanaman ubi jalar ini menjadi olahan pangan setidaknya bisa memberikan kontribusi terhadap petani, memberi nilai ekonomi untuk peningkatan pendapatan ekonomi petani," ungkap Nurlindah
Nurlindah menceritakan, awalnya usaha ini dimulai oleh orang tuanya pada tahun 2007.
Baca Juga: Sari bambu dari Bulukumba, fermentasi mimpi di Desa Salassae
"Sejak 5 tahun yang lalu saya meneruskan usaha ini, berinovasi mengembangkan produk ini dengan memanfaatkan tekhnologi," tuturnya.
Nurlindah, seorang Ibu rumah tangga yang meski sibuk mengurus keluarga, anak-anak yang masih kecil, bahkan ada yang berumur 2,5 tahun dan 4 tahun namun tetap bersemangat, produktif dan inovatif mengembangkan hasil pertanian menjadi menjadi produk olahan.
Bagi Anda yang berminat menjalin kerjasama ataupun ingin mencicipi renyah dan gurihnya Snack Lauk Teteka, Anda bisa menghubungi A'MA Product melalui nomor hp atau WhatsApp 085399963322.***