Menengok Bulukumba dalam perang melawan stunting: Jejak Tim Pendamping Keluarga di Tanete

- 8 Juni 2023, 15:42 WIB
Menengok Bulukumba dalam perang melawan stunting: Kiprah Tim Pendamping Keluarga di Tanete
Menengok Bulukumba dalam perang melawan stunting: Kiprah Tim Pendamping Keluarga di Tanete /WartaBulukumba.com

 

WartaBulukumba - Dalam perang melawan stunting di Kabupaten Bulukumba, ada gegas langkah semangat perempuan-perempuan dari Tim Pendamping Keluarga (TPK).

Datang mengetuk pintu, TPK disambut ibu-ibu yang menggendong bayi. Kadang mereka memasuki rumah yang berpenghuni seorang ibu hamil.

Siang terik di langit Bulukumba, cerah berawan, seperti terlihat pada Kamis, 8 Juni 2023. Namun tidak menyurutkan langkah TPK Kelurahan Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.

Baca Juga: Perang sengit melawan stunting, prevalensinya di Bulukumba turun 28,4 persen

Menengok Bulukumba dalam perang melawan stunting: Kiprah Tim Pendamping Keluarga di Tanete/WartaBulukumba.com
Menengok Bulukumba dalam perang melawan stunting: Kiprah Tim Pendamping Keluarga di Tanete/WartaBulukumba.com

Salah satu personel TPK, Israwaty mengatakan bahwa mereka sedang menjalankan program pendampingan keluarga, yang memerangi bayang-bayang kelam stunting.

"Tugas kami adalah  memberikan sentuhan dukungan dan bimbingan kepada para calon pengantin (CaTin), ibu hamil, serta bayi dan balita (Baduta), guna membantu mereka menjalani pola hidup sehat yang mampu meredam risiko terjadinya stunting," terang Israwati.

Isrwaty juga menambahkan, program pendampingan ini dimulai dengan melibatkan CaTin dalam serangkaian sesi edukasi mengenai kesehatan, gizi, dan pentingnya perencanaan kehamilan yang memadai.

Baca Juga: Bapak asuh stunting di Bulukumba berhasil turunkan angka keluarga berisiko stunting

TPK mempersembahkan cerminan tentang pentingnya asupan gizi yang seimbang sebelum dan selama kehamilan, sekaligus menjalani perjalanan panjang menuju persiapan fisik dan mental agar mampu menjadi orangtua yang bertanggung jawab.

Mengikuti jejak waktu, saat tiba masa pernikahan, TPK tak pernah berhenti mendampingi setiap langkah pasangan suami istri. Mereka menyajikan pengetahuan dan edukasi tentang makanan bergizi yang sangat diperlukan selama kehamilan, sambil merangkai panduan olahraga ringan yang aman untuk ibu hamil.

TPK juga menyambut peran penting dalam membantu ibu hamil memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas, mencakup pemeriksaan kehamilan rutin, vaksinasi, dan pemberian suplemen yang dibutuhkan.

Baca Juga: Cegah stunting, ada 'Isi Piringku' di Bulukumba

Sesudah bayi dilahirkan, TPK tetap berada di sisi, memperkuat pendampingan dengan menyebarkan pemahaman kepada orangtua tentang betapa pentingnya memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif selama enam bulan pertama. Mereka mempersembahkan informasi mengenai teknik menyusui yang benar, sambil memberikan bantuan saat menghadapi segala kemungkinan kendala yang dapat muncul dalam proses menyusui.

Selain itu, TPK juga mencurahkan pengetahuan tentang pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang sehat dan bergizi, selepas masa enam bulan.

Sementara perjalanan pendampingan berlangsung, TPK tak pernah lupa mengunjungi keluarga secara rutin, memberikan sentuhan emosional yang kuat dan mencoba mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin timbul.

Baca Juga: Cegah stunting, warga rentan di Bulukumba dibagikan jamban

Melalui upaya tak henti-hentinya, mereka berusaha menyebarkan pendidikan tentang sanitasi, kebersihan, dan perawatan bayi yang baik. Termasuk pula imunisasi dan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tepat, yang semuanya menjadi pilar utama dalam membentuk fondasi kehidupan yang kokoh bagi sang bayi.

Program pendampingan keluarga yang berkisar pada pencegahan stunting ini berfokus pada upaya memberikan pengetahuan dan dukungan yang diperlukan bagi para CaTin, ibu hamil, serta bayi dan balita.

Menakik laman Bkkbn.go.id, Pemerintah RI telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4% pada tahun 2021 menjadi 14% pada tahun 2024.

Baca Juga: Begini cara Bulukumba menggempur stunting

Dalam upaya mendukung tercapainya target nasional tersebut, telah ditetapkan sasaran dan strategi nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dimana BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting.

Mengenal Stunting

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan berada dibawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) melakukan percepatan penurunan Stunting melalui pendekatan keluarga untuk mencegah lahirnya bayi Stunting.

Stunting merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia. Percepatan Penurunan Stunting dimulai pada saat masa prakonsepsi sampai dengan 1.000 hari pertama kehidupan.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x