Ceny Kasim, wajah sosial Bulukumba dan 'jalan sunyi' yang dipilihnya

- 14 November 2022, 21:01 WIB
Salah satu momen saat Ceny Kasim membagikan makanan kepada anak-anak di sebuah pemukiman kumuh di Kota Bulukumba.
Salah satu momen saat Ceny Kasim membagikan makanan kepada anak-anak di sebuah pemukiman kumuh di Kota Bulukumba. /Dok. Relawan Sosial Mandiri Bulukumba

Jubir RSM, Andhika Mappasomba menuturkan bahwa Ceny Kasim layak untuk diapresiasi.

"Membalas jasa kebaikan seseorang atas perjuangan sosialnya, tak banyak berguna jika dia telah tiada," ungkap Andhika pada Senin, 14 November 2022.

Baca Juga: Miris, sejumlah relawan kemanusian di Bulukumba diduga tertular setelah menolong lelaki penghuni trotoar

Andhika membentangkan ingatan dan kesaksiannya bahwa Ceny Kasim sebagai seorang relawan yang banyak mengurusi kaum dhuafa telah menyelamatkan wajah kampung halamannya Bulukumba dari kisah-kisah yang buruk dan ingkar sosial."Sebaiknya dilakukan selagi dia masih hidup," kata Andhika.

Menurut Andhika, terbetik ide agar Ceny Kasim diberangkatkan umrah ke tanah suci Mekah.

"Ide ini bukan keinginannya. Ide pemberangkatan ke Mekah untuk umrah sebagai hadiah atas kebaikannya, adalah inisiatif adik-adiknya di Relawan Sosial Mandiri," bebernya.

Baca Juga: Sepenggal cerita 'jalan sunyi' di Bulukumba

Kesaksian Andhika lalu menghamparkan sosok Ceny Kasim sebagaimana yang dilihatnya selama ini.

"Dia menjadi relawan bukan untuk membesarkan namanya. Ceny hanya seorang Ibu rumah tangga dengan problematika hidupnya sendiri, seperti orang kebanyakan. Bukan tokoh atau orang penting. Dia menjadi relawan, mengajak banyak orang berhimpun dan mendidiknya lalu menjadi relawan juga, bahkan melampaui dirinya, mengurusi dhuafa, baik hidup maupun mati," tutur Andhika.

Andhika juga menambahkan, kisah Ceny Kasim akan mereka urai satu persatu sebagai bagian perjuangan menggenapi biaya umrahnya ke Mekah pada tanggal 23 Desember 2022.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah