Warta Bulukumba - Di sini, waktu seolah berjalan lebih lambat. Ombak yang tenang berkejar-kejaran ke tepian, meninggalkan buih-buih kecil yang memudar perlahan di atas pasir. Wisata Bulukumba ini masih belum banyak terjamah meskipun sudah banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Rimbunan pohon kelapa melambai-lambai perlahan. Angin sejuk membelai setiap tamu yang datang dengan sapaan lembut dan kehangatan khas desa pesisir. Di antara dedaunan hijau dengan hutan yang masih asri, Pantai Batunggulung menampilkan pesonanya yang berbisik lirih kepada para pengunjung.
Terletak di Desa Pantama, Kecamatan Kajang, wisata pantai ini adalah sepotong surga yang tersembunyi di timur Bulukumba, jauh dari hingar-bingar kota.
Baca Juga: Pesona wisata hutan bakau di Bulukumba: Menjelajahi Mangrove Luppung Manyampa
Keindahan yang Sakral dan Eksotis
Nama "Batunggulung" berasal dari sebuah bukit batu yang berbentuk seperti gulungan ombak, yang berdiri kokoh di bibir pantai, seakan menjadi penjaga abadi bagi perairan yang damai ini.
Di puncak Batunggulung, terdapat sebuah batu besar, berukuran sekitar dua meter persegi, yang hingga kini disakralkan oleh masyarakat setempat.
Bagi warga Desa Pantama, batu ini bukan sekadar benda mati; ia adalah penjaga tradisi, saksi bisu yang memegang erat kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Di sana ada sejarah ritual yang mengukuhkan pemimpin adat lokal di puncak batu tersebut. Itu tidak terlepas dari Adat ri Kajang, salah satunya yaitu Galla Maleleng yang dikukuhkan di Batunggulung.
Baca Juga: Yuk bertualang ke Pulau Liukang Loe: Pesona Bulukumba di areal 5 hektar