Warta Bulukumba - Wajah indah 'sekeping surga' pegunungan Bulukumba berdiam di sini. Pagi di Kahayya selalu dimulai dengan kabut tipis yang turun perlahan, membelai pucuk-pucuk cengkeh dan merica yang tumbuh bercampur dengan tanaman kopi.
Tanah subur tempat bermukimnya aroma rempah-rempah yang terasa kuat di udara, memperkaya setiap butir kopi yang dipanen para petani. Wisata Bulukumba dengan angin gigil, sorot matahari pagi memantul dari tetesan embun, menggambarkan dedaunan yang menari-nari di suasana pagi.
Beranjak ke waktu siang, dalam musim panen yang meriah di tengah kebun, petani-petani kopi sibuk memetik biji kopi yang sudah matang; setiap biji dipilih dengan hati-hati untuk memastikan hanya yang terbaik yang akan diproses.
Baca Juga: Pesona wisata hutan bakau di Bulukumba: Menjelajahi Mangrove Luppung Manyampa
Dengan teliti, mereka menjemur biji-biji ini sebelum akhirnya disangrai menjadi kopi yang akan dinikmati oleh banyak orang. Di Desa Kahayya, memproduksi kopi bukan hanya tentang pekerjaan.
Sudah lebih dari satu dekade, kopi dari Kahayya menjadi primadona bagi para penikmat kopi, yang datang dari berbagai penjuru untuk merasakan keunikan rasa kopi yang sulit ditemukan di tempat lain.
Dari kejauhan, udara segar dan pemandangan hijau yang melimpah segera menyambut setiap pengunjung yang memasuki Kahayya.
Baca Juga: Keajaiban wisata alam Bulukumba: Bertualang ke air terjun Gamaccayya di Kindang
Setiap dusun memiliki cerita uniknya sendiri, menawarkan lebih dari sekedar pemandangan; mereka berbagi sejarah dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.