"Ziarah ke makam Raja Bone ini nomor 2 tapi yang nomor satu adalah jalinan silaturahim antara pemerintah dan masyarakat Bulukumba dan Bone," ungkapnya.
Dikatakan, ziarah ini adalah simbol perekat persaudaraan yang harus kita jaga sebagai amanat dari para leluhur. Hal ini dapat dilihat dari sejarah bahwa Bulukumba adalah bagian tidak terpisahkan dari Bone.
"Inilah yang mempererat hubungan Gowa dan Bone. Karena di sinilah (Bulukumba) persimpangan. Jika hubungan di Bulukumba tidak bagus maka Bone dan Gowa perang terus, tapi karena bagus hubungannya maka tidak ada lagi perang yang terjadi antara Gowa dan Bone," kata Ketua IKA Fisip Unhas ini.
Sementara itu Sekda Muh Ali Saleng menyampaikan permohonan maaf karena Bupati Bulukumba tidak dapat hadir karena masih dalam perjalanan dari kunjungan di Australia.
Dikatakan, jika merunut sejarah di masa lalu, maka Kabupaten Bulukumba dan Kabupaten Bone memiliki entitas dan budaya yang tidak bisa dipisahkan. Bulukumba adalah bagian dari Bone, begitu pula sebaliknya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya makam Raja Bone La Pattawe Daeng Soreang Arung Kaju di Kabupaten Bulukumba.
"Kami mengucapkan selamat datang kembali ke Bulukumba, semoga kunjungan ini semakin mempererat hubungan Bone san Bulukumba," kata Ali Saleng.
Untuk diketahui La Pattawe Daeng Soreang Matinroe ri Bettung Bulukumba adalah Raja Bone ke 9 yang memerintah pada kurun waktu 1565-1602.***