WartaBulukumba - Melihat Bulukumba dari atas rumah pohon Binara Cinta Kaisah Ayatulauni di Tandabaca adalah sensasi memeluk udara dingin, angin yang gigil, dan menangkap lanskap yang bisa membuat mata nanap tanpa kedip.
Di puncak bukit yang menghampar di atas ketinggian 900 mdpl, sebuah rumah pohon menjulang gagah. Atapnya dari rumbia, terbentang untuk menepis hujan. Tiang-tiangnya dari kayu-kayu kokoh menyatu dengan alam Bulukumba di wilayah barat.
Rumah pohon ini bertingkat dua, dengan dua tangga kayu yang memeluk erat. Saling silang untuk menuju lantai satu dan dua. Sebatang pohon raksasa menjadi tiang utama. Sejumlah bocah yang kediaman mereka tentu sangat jauh dari pusat ibukota Kabupaten Bulukumba terlihat bersemangat duduk bersila di lantai atas.
Di sela dedaunan hijau, anak-anak itu terhanyut dalam dunia khayal yang ditawarkan oleh buku-buku mereka. Cahaya senja yang menyelip di antara cabang-cabang membentuk coretan emas di halaman-halaman yang terbuka.
Desau angin mengalir memenuhi ruang kosong antara kata-kata. Suasana magis ini melahirkan ruang di mana imajinasi berkembang dengan bebas, di mana cerita-cerita terbang di udara seperti kupu-kupu yang menari.
Di atas rumah pohon ini, anak-anak menemukan dunia yang tak terhingga, di mana petualangan berpindah dari halaman kehidupan mereka yang riil.
Editor: Alfian Nawawi