Innalillah, ekonom senior Faisal Basri meninggal dunia

Tayang: 5 September 2024, 12:36 WIB
Penulis: Nurfathana S
Editor: Tim Warta Bulukumba
Arsip - Ekonom senior Faisal Basri. Ia meninggal dunia hari ini Kamis, 5 September 2024.
Arsip - Ekonom senior Faisal Basri. Ia meninggal dunia hari ini Kamis, 5 September 2024. /ANTARA/Dewa Wiguna/

Baca Juga: 7 situs web gratis untuk mengubah ukuran dan format file dokumen: Cara efektif dalam pendaftaran CPNS 2024

Pernah Mencalonkan Diri Sebagai Calon Kandidat Gubernur Jakarta

Faisal Basri, analis ekonomi dan aktivis politik yang selama ini dikenal kritis dan selalu menjaga jarak dengan kekuasaan, pernah mencalonkan sebagai kandidat Gubernur Jakarta.

Melalui jalur independen, Faisal dan pasangannya Biem Benyamin, resmi mendaftar sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sabtu, 11 maret 2012 silam.

Faisal Basri mengatakan, dia bersedia dicalonkan sebagai kandidat 'orang nomor satu' di Jakarta dari jalur independen, karena menyadari ini merupakan momentum yang tepat di tengah sikap masyarakat yang disebutnya jengah terhadap perilaku partai politik.

"Kesadaran bahwa (jalur independen) ini adalah momen yang mungkin tidak dua kali datangnya, tatkala keyakinan masyarakat terhadap partai-partai mencapai titik nadir, kemudian solusi-solusi yang ditawarkan makin radikal," kata Faisal Basri dalam wawancara khusus dengan wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan, Kamis, 2 Februari 2012 silam.

Jejak Karir Faisal Basri

Berikut selintas jejak perjalanan karir Faisal Basri, dikutip dari Pikiran-rakyat.com.

Dengan tekad yang kuat, ia menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, di mana ia memperoleh gelar sarjana pada tahun 1985. Tak berhenti di situ, ia melanjutkan langkahnya ke negeri seberang, menimba ilmu di Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat, dan meraih gelar Master of Arts di bidang Ekonomi pada tahun 1988.

Seiring berjalannya waktu, Faisal tak hanya dikenal sebagai seorang akademisi. Ia adalah seorang pemikir yang berani melangkah ke dunia politik, mendirikan Majelis Amanah Rakyat (Mara) yang menjadi benih bagi kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN).

Jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal di PAN memperlihatkan sisi lain dari dirinya—seorang ekonom yang tidak hanya berbicara di balik meja akademik, tetapi juga seorang pejuang di gelanggang politik. Pada tahun 2011, ia bahkan berani menantang arus dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta melalui jalur independen, bersanding dengan Biem Benyamin. Meski akhirnya takdir berkata lain dan suara rakyat memilih Jokowi, langkahnya tetap meninggalkan jejak yang tak mudah dilupakan.

Jejak karier Faisal begitu kaya warna. Dimulai sebagai pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1981, ia membawa semangat baru dalam mengajar mata kuliah seperti Ekonomi Politik dan Ekonomi Internasional. Kiprahnya meluas, dari menjadi peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI, hingga berbagai posisi strategis di kampus maupun dalam proyek-proyek nasional dan internasional.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub