BPJS Ketenagakerjaan bantah kebocoran data bersumber dari pihak mereka

14 Maret 2023, 23:03 WIB
Ilustrasi hacker - BPJS Ketenagakerjaan bantah kebocoran data bersumber dari pihak mereka /Youtube @Pikiran Rakyat/

WartaBulukumba - Dalam bayangan paling umum di benak publik, ruang yang gelap dan sepenuhnya tertutup adalah rumah nyaman seorang peretas. Di sudut ruangan, terdapat meja kayu besar tempat  laptop, monitor, dan perangkat penyimpanan data. Kabel yang panjang mengular di seluruh meja, menghubungkan setiap perangkat dan membentuk jaringan yang rumit.

Di dinding, layar monitor besar menampilkan kode-kode rahasia dan algoritma yang terus berubah-ubah. Atmosfer ruangan terasa tegang dan bergejolak, seakan mengisyaratkan kehebatan si hacker dalam memecahkan berbagai sistem keamanan yang sulit. 

Sejak munculnya kabar tentang peretasan data oleh seorang hacker yang dikenal dengan nama Bjorka, BPJS Ketenagakerjaan segera mengambil tindakan cepat dengan melakukan investigasi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Baca Juga: Luncurkan awan panas guguran, viral Gunung Merapi mirip 'Petruk'

Dari hasil investigasi yang dilakukan, dugaan sementara menunjukkan bahwa sumber kebocoran data tersebut bukan berasal dari BPJS Ketenagakerjaan.

Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun, menjelaskan bahwa selain melakukan investigasi yang mendalam, BPJS Ketenagakerjaan juga mengambil tindakan preventif dengan meningkatkan proteksi dan ketahanan sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data.

Oni menegaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk terus menjaga keamanan data para peserta.

Baca Juga: Peringatan dini BMKG: Waspada gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia

"Sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai pengelola data peserta, akan terus menindaklanjuti hal ini secara serius. Secara berkala kami akan menyampaikan perkembangan tentang kejadian ini kepada publik secara berkala,” kata Oni melalui keterangan tertulis yang diterima WartaBulukumba.com pada Selasa, 14 Maret 2023.

Sebelumnya, Bjorka dikabarkan telah menjual 19 juta data yang disebutnya milik BPJS Ketenagakerjaan di forum Breached pada Minggu, 12 Maret 2023.

Data yang dijual oleh Bjorka mencakup nomor induk kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja, dan lain-lain.

Baca Juga: Ditolak di berbagai daerah namun Ustadz Hanan Attaki diterima penuh cinta di Bulukumba

Bjorka menawarkan data-data tersebut dengan harga US$10.000 atau sekitar Rp154 juta. Di forum tersebut, Bjorka juga menuliskan bahwa ia hanya menerima pembayaran dalam bentuk Bitcoin.

Meskipun investigasi masih terus berlangsung, BPJS Ketenagakerjaan menegaskan bahwa mereka akan terus menindaklanjuti masalah ini dengan serius.

BPJS Ketenagakerjaan juga berkomitmen untuk secara berkala menyampaikan perkembangan terbaru tentang kejadian ini kepada publik. Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab mereka sebagai pengelola data peserta.

Baca Juga: Akhirnya Ustadz Hanan Attaki menginjakkan kaki di Bulukumba

Dalam situasi yang semakin kompleks dan rawan seperti ini, BPJS Ketenagakerjaan akan terus memastikan bahwa data para peserta tetap aman dan terlindungi dari potensi kebocoran data.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler