Menelusuri sejarah awal masuknya Islam ke Bulukumba, ketika tasawuf bertemu mistisisme

- 30 Maret 2023, 06:00 WIB
Seorang anak muda asal Minangkabau berziarah ke makam Dato ri Tiro.
Seorang anak muda asal Minangkabau berziarah ke makam Dato ri Tiro. /Instagram.com/@rifzea

Baca Juga: Masuknya Islam di Sinjai, menyibak peran penting Dato ri Tiro

 

Versi kedua menyebutkan bahwa Dato ri Tiro, Dato ri Bandang, dan Dato ri Patimang mengunjungi kakek buyutnya Syekh Jamaluddin Akbar Al Husein.

Sedangkan versi ketiga menyebutkan mereka berasal dari Ammatoa Ri Kajang yang menganggap bahwa ketiga dato itu berasal dari tanah Toa Ri Kajang dan kemudian menyebar ke luar.

Ada pula salah satu versi menyebutkan bahwa ketiga ulama dari Minangkabau Sumatera Barat itu pada awalnya menempuh rute melalui Banjarmasin sambil menyiarkan agama Islam.

Kemudian mereka meneruskan perjalanan ke Ternate sambil menyiarkan agama islam, kemudian kembali ke Sulawesi Selatan dan singgah di Selayar.

Di sini juga terdapat tiga versi yaitu versi pertama menyebutkan ketiganya menuju ke Luwu. Versi kedua menyebutkan bahwa hanya Dato Patimang yang langsung ke Luwu, sedangkan Dato ri Bandang dan Dato ri Tiro langsung menuju Gowa, dan versi ketiga menyebutkan bahwa setelah ketiganya sampai Luwu, hanya Dato Patimang yang menetap di Luwu, sedangkan Dato ri Bandang dan Dato ri Tiro meneruskan tablighnya ke Gowa.

Dalam beberapa catatan periodisasi sejarah, Islam mulai tersebar di Bulukumba pada tahun 1605, bersamaan dengan islamisasi kerajaan Gowa.

 

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x