Jenin yang terluka: Kehancuran dan krisis kemanusiaan di Tepi Barat

- 4 September 2024, 22:07 WIB
Orang-orang memadamkan api yang muncul di pasar sayur akibat bentrokan antara warga Palestina dan tentara Israel selama operasi militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat bagian utara, pada 31 Agustus 2024.
Orang-orang memadamkan api yang muncul di pasar sayur akibat bentrokan antara warga Palestina dan tentara Israel selama operasi militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat bagian utara, pada 31 Agustus 2024. /Xinhua/Nidal Eshtayeh

Warta Bulukumba - Asap hitam pekat membumbung tinggi di atas langit Jenin, kota yang terluka di Tepi Barat. Di sebuan pasar sayur, orang-orang berlarian mencoba memadamkan api yang berkobar. Dalam delapan hari terakhir, operasi militer 'Israel' telah mengubah Jenin menjadi zona pembantaian.

Di sebuah jalan yang hancur di Jenin, seorang pria tampak berbicara di telepon, mencoba menghubungi dunia luar di tengah reruntuhan yang ditinggalkan oleh serangan 'Israel' pada Selasa. 

Jalanan yang dulunya dipenuhi anak-anak bermain kini berubah menjadi ladang pertempuran, dengan suara tembakan dan ledakan yang menggema di udara. Sementara itu, warga sipil berjuang untuk bertahan hidup di tengah reruntuhan dan ketidakpastian.

Baca Juga: Sudah hampir setahun agresi 'Israel' belum mampu mengatasi perlawanan pejuang Palestina

Sudah lebih dari sepekan sejak operasi militer 'Israel' di seluruh wilayah Tepi Barat dimulai, dan hingga Rabu, operasi ini telah merenggut nyawa 33 warga Palestina serta melukai sekitar 140 orang lainnya, demikian laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina.

Kehilangan ini tidak hanya sekadar angka; mereka adalah individu-individu yang tinggal di Jenin, Tubas, Tulkarm, dan Hebron—kota-kota yang kini berada di bawah bayang-bayang kekerasan yang terus berlanjut.

Dikutip dari Xinhua pada Rabu, 4 Agustus 2024, korban terbaru sebanyak 19 orang di antaranya kehilangan nyawa di Jenin, empat di Tubas, tujuh di Tulkarm yang semuanya terletak di wilayah utara Tepi Barat, serta tiga lainnya di Hebron di bagian selatan, menurut pernyataan resmi dari kementerian yang berbasis di Ramallah.

Baca Juga: Pasukan tikus memakan telinga tentara 'Israel' di kamp militer Galilea

Rabu itu, pasukan 'Israel' tetap melanjutkan operasi mereka di kota Jenin dan kamp pengungsinya, menandai hari kedelapan berturut-turut sejak operasi tersebut dimulai, seperti dilaporkan oleh kantor berita resmi Palestina, WAFA. Sumber yang sama juga mengungkapkan bahwa operasi ini telah menyebabkan kehancuran besar-besaran pada infrastruktur kota, termasuk jaringan air dan listrik, serta kerusakan properti milik warga sipil.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub