Proksi Rusia di Ukraina mengklaim kemenangan dalam pemungutan suara aneksasi

- 28 September 2022, 17:04 WIB
Seorang wanita memberikan suara dalam referendum tentang pencaplokan wilayah Zaporozhye ke Rusia di sebuah tempat pemungutan suara yang terletak di biara St. Sava the Consecrated di Melitopol.*
Seorang wanita memberikan suara dalam referendum tentang pencaplokan wilayah Zaporozhye ke Rusia di sebuah tempat pemungutan suara yang terletak di biara St. Sava the Consecrated di Melitopol.* /Sputnik/

WartaBulukumba - Bukan pertempuran melalui pengerahan tank-tank dan artileri, melainkan perang melalui kotak-kotak pemungutan suara "referendum".

Apakah Ukraina benar-benar jatuh tertimpa tangga pula kali ini?

Sebuah klaim kemenangan pemungutan suara aneksasi dilontarkan proksi Rusia.

Baca Juga: Kali ini AS 'ketemu batunya' di Pasifik, Kepulauan Solomon tolak rancangan perjanjian

Dilasnir WartaBulukumba.com dari Al Jazeera pada Selasa, 27 Setember 2022, pejabat Rusia di wilayah pendudukan Ukraina telah melaporkan mayoritas besar mendukung menjadi bagian dari Rusia setelah lima hari pemungutan suara dalam "referendum" yang dikecam oleh Kyiv dan sekutunya sebagai tidak sah dan palsu.

Pemungutan suara yang diatur dengan tergesa-gesa berlangsung di empat wilayah – Donetsk, Luhansk, Zaporizhia dan Kherson – yang membentuk sekitar 15 persen wilayah Ukraina.

Pihak berwenang Luhansk mengatakan 98,4 persen orang di sana telah memilih untuk bergabung dengan Rusia.

Baca Juga: Sosok Hadis Najafi wanita Iran yang ditembak mati saat protes

Di Zaporizhia, seorang pejabat yang ditunjuk Rusia menyebutkan angka 93,1 persen.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x