Warta Bulukumba - Jogja tahun 2016, serombongan siswa SMA berkemah di hutan Wana Alus. Selama tiga malam berkemah, mereka menggelar perlombaan dan pementasan drama. Namun, terjadi kekacauan pada malam terakhir karena ada yang melakukan pelanggaran.
Rini, siswi SMA Pandega ikut pementasan drama, memerankan tokoh Roro Putri yang telah meninggal ratusan tahun lalu, tiba-tiba kesurupan arwah Roro Putri dan memantik kesurupan massal ke seluruh peserta lainnya. Banyak korban terluka hingga ada yang terancam nyawa.
Mampukah panitia membawa semua peserta pulang dengan selamat?
Baca Juga: Longlegs: Film horor pembunuh berantai terseram sejak 'The Silence of the Lambs'
Kisah Nyata yang Menjadi Inspirasi
Rapi Films kembali menghadirkan teror mencekam melalui film horor terbaru mereka, Kemah Terlarang Kesurupan Massal, yang disutradarai oleh Ginanti Rona.
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 10 Oktober 2024. Mengambil inspirasi dari kisah nyata kesurupan massal yang terjadi pada tahun 2016 di Yogyakarta, film ini menggabungkan elemen horor folklore dengan drama perkemahan di alam terbuka, menciptakan atmosfer ketakutan yang berbeda dari kebanyakan film horor Indonesia.
Kemah Terlarang Kesurupan Massal diangkat dari peristiwa nyata yang dialami belasan siswa SMK Kesehatan Giri Handayani, Gunungkidul, Yogyakarta pada 2016. Saat mengikuti kegiatan Persami (Perkemahan Sabtu-Minggu), mereka mengalami kesurupan massal hingga melakukan hal-hal yang di luar nalar, seperti mencakar diri sendiri dan menyakiti orang lain.
Peristiwa ini menginspirasi pembuatan film yang memadukan kejadian nyata dengan cerita fiksi yang penuh dengan elemen mistis.
Baca Juga: Review film 'Badarawuhi di Desa Penari': Tarian horor dari kedalaman folklore Indonesia