WartaBulukumba.Com - Dalam jagat perfilman, kontroversi sering kali tak terelakkan, seperti halnya dengan Captain America: Brave New World. Ketika Marvel Studios memasukkan superhero asal 'Israel', Sabra, salah satu karakter utama, reaksi keras pun bermunculan.
Protes, kecaman, dan ajakan boikot melanda media sosial, mencerminkan ketegangan yang mendalam akibat genosida terhadap Palestina.
Bukan sekadar perdebatan di layar lebar, melainkan cerminan dari sentimen publik yang kompleks dan beragam, menyoroti betapa berpengaruhnya representasi dalam dunia hiburan terhadap realitas politik dan sosial yang nyata.
Baca Juga: Menyibak 7 fakta unik 'Demon Slayer': Salah satunya adalah menembus dominasi One Piece!
Captain America: Brave New World menjadi salah satu film Marvel Cinematic Universe (MCU) yang segera rilis pada Phase 5.
Film ini akan menampilkan sejumlah karakter superhero baru yang sebelumnya belum pernah muncul di MCU.
Salah satunya adalah superhero asal 'Israel' bernama Ruth Bat-Seraph, lebih terkenal dengan sebutan Sabra, yang diperankan oleh aktris berdarah 'Israel', Shira Haas.
Baca Juga: Saga 'Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle' dirilis ke bioskop
Superhero 'Israel' Jadi Karakter Utama
Kehadiran superhero 'Israel' ini membuat film Captain America: Brave New World menuai kecaman di media sosial. Kecaman ini berkaitan dengan konflik antara Palestina dan 'Israel' yang telah berlangsung bertahun-tahun.