Mendag mengaku pusing terhadap kebijakan relaksasi pajak PPnBM, malah buntung

- 22 April 2021, 23:42 WIB
Kenaikan penjualan hingga 72,6 persen terjadi setelah Pemerintah RI menerapkan insentif PPnBM.
Kenaikan penjualan hingga 72,6 persen terjadi setelah Pemerintah RI menerapkan insentif PPnBM. /Pixels.com/Tom Fisk

WartaBulukumba - Kebijakan relaksasi pajak itu menuai masalah baru, diharap menuai untung malah buntung. Permintaan produk membludak namun tidak diikuti keselarasan jumlah produksi.

Menteri Perdagagan (Mendag), Muhammad Lutfi mengaku pusing terhadap ekses yang ditimbulkan kebijakan relaksasi pajak PPnBM.

Ia tuangkan kekecewaaanya dalam webinar Konsumen Berdaya Pulihkan Ekonomi Bangsa, Rabu 21 April 2021.

Baca Juga: Radhar Panca Dahana menutup usia

Indent mobil saat relaksasi pajak PPnBM diberikan menjadi lebih lama. Konsumen harus menunggu 3 sampai 5 bulan sebelum akhirnya mobil akan datang ke tangan mereka.

"Ini kan dibuat supaya orang mau belanja. Tapi disaat yang sama ini juga menjadi masalah baru.

"Karena dikasih pajak 0 persen untuk barang mewah mobil, mereka jadi mesti indent, 4 bulan, 5 bulan," jelasnya.

Baca Juga: Prostitusi online melalui MiChat pekerjakan anak-anak dibawah umur

Dua bulan berlalu, kebijakan relaksasi pajak PPnBM yang diberlakukan oleh pemerintah ternyata tidak linear dengan harapan bisa membangkitkan industri otomotif dengan mengalami peningkatan hingga ratusan persen.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x