WartaBulukumba - Pemandangan yang lazim saat ini di Myanmar adalah barisan demonstran dan pasukan polisi yang saling berhadap-hadapan. Gas air mata, peluru karet, dan granat kejut adalah 'makanan' mereka.
Myanmar di ambang revolusi, sebagaimana seruan beberapa demonstran. Aung San Suu Kyi diadili, para pendukungnya kembali berbaris dalam aksi protes. Pemimpin Myanmar itu muncul di sidang pengadilan melalui konferensi video pada hari Senin 1 Maret 2021, pertama kali ia terlihat sejak dia ditahan dalam kudeta militer 1 Februari.
Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, beberapa kota besar dan kecil diwarnai aksi protes menentang tindakan keras setelah hari paling berdarah pasca kudeta. Aparat keamanan menewaskan sedikitnya 21 orang dalam aksi protes pada hari Ahad. Polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet ke pengunjuk rasa di kota utama Yangon pada hari Senin.
Baca Juga: Tangkap gerombolan terduga teroris dari Jamaah Islamiyah, Polri ungkap perihal dukungan dana
Suu Kyi, 75 tahun, terlihat sehat di depan pengadilan di ibu kota Naypyidaw, kata salah satu pengacaranya.
"Saya melihat A May di video, dia terlihat sehat," kata pengacara Min Min Soe kepada Reuters.
Pada hari Senin, dua dakwaan kembali menghunjam ke Suu Kyi. Satu pasal berasal dari hukum pidana era kolonial yang melarang publikasi informasi yang dapat "menyebabkan ketakutan atau alarm", dan pasal lainnya dari undang-undang telekomunikasi yang mengatur lisensi untuk peralatan, kata pengacara itu.
Baca Juga: Anak-anak antusias kembali menggeluti pembelajaran tatap muka di sekolah LPP IBU Jember