Mengalirkan cinta di Bulukumba: ECOTON bangun gerakan 'Citizen Science' untuk menjaga Sungai Balangtieng

Tayang: 12 September 2024, 18:27 WIB
Penulis: Alfian Nawawi
Editor: Tim Warta Bulukumba
Sejumlah komunitas dan sekolah dalam Citizen Science di Sungai Balangtirng Bulukumba selama dua hari, 10-11 September 2024.
Sejumlah komunitas dan sekolah dalam Citizen Science di Sungai Balangtirng Bulukumba selama dua hari, 10-11 September 2024. /WartaBulukumba.Com

Warta Bulukumba - Matahari menerpa. Cahayanya berpendar di permukaan dedaunan yang menggantung di sekitar Sungai Balangtieng. Dua hari yang manis dan bergairah, terdengar suara tawa dan langkah-langkah kaki anak-anak hingga dewasa yang tergabung dalam komunitas pelestari lingkungan.

Di sepanjang aliran Sungai Balangtieng, sebuah gerakan baru lahir—gerakan yang mengundang harapan besar untuk masa depan ekosistem sungai ini.

Yayasan Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON) bersama 13 komunitas dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Balangtieng memulai langkah penting. Melalui gerakan Citizen Science, masyarakat diajak untuk terlibat langsung dalam upaya menjaga ekosistem sungai yang kian terancam oleh pencemaran.

Baca Juga: Bulukumba darurat sampah! DLHK dan ECOTON ajak empat desa di DAS Balangtieng ikut berkolaborasi

Apa Itu Gerakan Citizen Science?

Suasana aksi dan belajar oleh 13 komunitas dan sekolah yang tergabung dalam 'Citizen Science' di Sungai Balangtieng./WartaBulukumba.Com
Suasana aksi dan belajar oleh 13 komunitas dan sekolah yang tergabung dalam 'Citizen Science' di Sungai Balangtieng./WartaBulukumba.Com

Gerakan ini menawarkan pendekatan ilmiah dengan sentuhan kebersamaan, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang—dari pelajar hingga orang dewasa—berpartisipasi dalam penelitian ekosistem yang ada di sekitar mereka.

Selama dua hari berturut-turut, dari tanggal 10 hingga 11 September 2024, ECOTON menyelenggarakan pelatihan Citizen Science di Desa Bulolohe dan Desa Batukaropa.

Aktivitas ini lebih dari sekadar teori—mereka menyelami langsung air sungai, mengukur kualitasnya, mengenal biota yang hidup di dalamnya, dan bahkan mendeteksi mikroplastik yang mungkin tak kasat mata, tapi nyatanya mencemari.

Selain itu, pelatihan ini juga mencakup teknik analisis data dan menulis siaran pers, agar suara lingkungan ini tak hanya terdengar di dalam desa, tapi juga sampai ke dunia luar.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub