Warta Bulukumba - Matahari menerpa. Cahayanya berpendar di permukaan dedaunan yang menggantung di sekitar Sungai Balangtieng. Dua hari yang manis dan bergairah, terdengar suara tawa dan langkah-langkah kaki anak-anak hingga dewasa yang tergabung dalam komunitas pelestari lingkungan.
Di sepanjang aliran Sungai Balangtieng, sebuah gerakan baru lahir—gerakan yang mengundang harapan besar untuk masa depan ekosistem sungai ini.
Yayasan Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON) bersama 13 komunitas dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Balangtieng memulai langkah penting. Melalui gerakan Citizen Science, masyarakat diajak untuk terlibat langsung dalam upaya menjaga ekosistem sungai yang kian terancam oleh pencemaran.
Baca Juga: Bulukumba darurat sampah! DLHK dan ECOTON ajak empat desa di DAS Balangtieng ikut berkolaborasi
Apa Itu Gerakan Citizen Science?
Gerakan ini menawarkan pendekatan ilmiah dengan sentuhan kebersamaan, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang—dari pelajar hingga orang dewasa—berpartisipasi dalam penelitian ekosistem yang ada di sekitar mereka.
Selama dua hari berturut-turut, dari tanggal 10 hingga 11 September 2024, ECOTON menyelenggarakan pelatihan Citizen Science di Desa Bulolohe dan Desa Batukaropa.
Aktivitas ini lebih dari sekadar teori—mereka menyelami langsung air sungai, mengukur kualitasnya, mengenal biota yang hidup di dalamnya, dan bahkan mendeteksi mikroplastik yang mungkin tak kasat mata, tapi nyatanya mencemari.
Selain itu, pelatihan ini juga mencakup teknik analisis data dan menulis siaran pers, agar suara lingkungan ini tak hanya terdengar di dalam desa, tapi juga sampai ke dunia luar.