Network
Warta Bulukumba - Di antara debu yang menari di sepanjang jalan berliku dan sinar matahari Sulawesi Selatan yang membakar, seorang lelaki tangguh bernama Daeng Ridwan, usia 45 tahun, mengarahkan kendaraannya melintasi ratusan kilometer dari Bulukumba ke Morowali, Sulawesi Tengah.
Dua kali dalam sepekan, selama lebih dari dua tahun yang telah berlalu, ia terus mengulang perjalanan ini, seakan roda-rodanya menyatu dengan alur takdir yang tak mengenal lelah. Bagi Daeng Ridwan (bukan nama sebenarnya), ini bukan sekadar pekerjaan. Pekerjaannya sebagai sopir adalah bagian dari sebuah kisah perjuangan panjang.
Di dalam mobil Toyota Avanza yang ia kemudikan, sebagian besar penumpangnya adalah anak-anak muda. Usia mereka rata-rata belasan hingga dua puluhan tahun. Wajah-wajah penuh harap terlihat dari kaca spion mobilnya.
Baca Juga: Inflasi Bulukumba sentuh 1,62 persen: Indeks Harga Konsumen capai 104,93
Beberapa masih tampak canggung dengan dunia luar, berbisik-bisik malu-malu dengan sesama penumpang. Mereka adalah para pemuda dari desa-desa dari dua kecamatan di Kabupaten Bulukumba, yang menganggur dan merasa tak ada lagi peluang di kampung halaman. Kebanyakan dari mereka belum pernah meninggalkan desa lebih dari jarak tempuh satu jam.
Dalam bincang-bincang dengan WartaBulukumba.Com pada Kamis pagi, 5 September 2024, Daeng Ridwan mengungkapkan bahwa dalam sepekan ada sekitar delapan hingga sepuluh penumpang dia berangkatkan ke Morowali.
"Ada sekitar delapan sampai sepuluh orang setiap kali saya berangkat. Mereka ini biasanya para pemuda yang sedang mencari kerja. Dalam seminggu, saya bisa bawa sekitar 16 sampai 20 orang," ujar Daeng Ridwan sambil menghisap rokok kretek yang tak henti menyala di sela-sela bibirnya.
Perjalanan dari Kabupaten Bulukumba di Sulawesi Selatan ke Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah adalah perjalanan panjang sedikitnya 881 kilometer atau sekitar 546 mil. Jika ditempuh dengan mobil, perjalanan ini membutuhkan waktu paling cepat 11 jam.
